Senin, 05 Juli 2010

menangislah karena kau bukannya gak butuh

Kesan pertama membaca kita ingat cengeng. Kesan kedua kalau kita seorang remaja kita ingat patah hati. Kesan ketiga kalau kita punya adik kita ingat cari perhatian. Kesan keempat kalau kita pelajar kita ingat sebuah kegagalan. Dan berikut kesan-kesan lainnya yang nggak bisa aku sebutkan.

Kadang menangis itu dianggap sebagai sisi kelemahan. Terutama kalau yang menangis itu seorang wanita. Sampai timbul kesan malu pada diri pria untuk menangis. Sering pula seorang dewasa yang menangis itu dianggap seorang yang cengeng.

Apa ada yang salah dengan keluarnya
air mata kita dari sarangnya?

Justru begitu banyak para psikolog maupun non-psikolog bilang bahwa sebenarnya menangis pun kadang bisa menjadi sebuah kebutuhan. Terutama kebutuhan rohani kita.
Tahukah pula bahwa di saat kita menangis bakteri-bakteri yang tersembunyi dalam tubuh kita bisa keluar bersamaan dengan air mata tersebut. Harun Yahya telah mengatakannya pada tulisannya tentang "The Miracle of Eye" bahwa tears are perfect eyedrops.

Menangis adalah hal yang bisa atau bahkan sering dialami oleh setiap dari kita. Dan disaat seseorang itu bersedu-sedan, maka ia memang benar-benar menjadi manusia. Rasa-rasanya tak mungkin manusia itu tak bisa atau tak pernah menangis. Manusia tak layaknya robot, yang tak akan pernah punya perasaan dan emosi. Manusia memiliki hati yang akan tersentuh atau menjadi sedih oleh hal-hal yang membuatnya terenyuh atau bahkan sangat bahagia. Dan di saat-saat seperti itu, menitiklah air matanya. Baik itu secara nyata atau mungkin tidak.

1 komentar:

  1. thanks ifaaaahhh...!!

    postnya bagus bangeett...!!

    aku juga abis nangis heboh nih...

    hehehe ^_^

    BalasHapus