Minggu, 17 Oktober 2010

berani dewasa


Ku akui, aku kini udah gede. Udah mulai beranjak dewasa. Udah saatnya aku ngerasain masa-masa sulit, masa-masa penuh tantangan, masa-masa penuh kepercayaan diri. Aku… merasa senang. Sengan segala kemajuan yang udah aku peroleh akhir-akhir ini. Namun, lambat laun aku mulai sadar…. Waktunya sudah dekat. Lebih dekat hingga mungkin aku tak bisa menebaknya.
Umurku bertambah. Pikiranku mulai sedikit lebih maju…. Dan tantangan hidupku kini udah mulai berat.

Entah kenapa, aku kini mulai menemukan sesuatu yang benar-benar baru. Benar-benar sulit untuk ku terima. Semua seolah tak mau lagi mendukungku. Tak ada lagi yang bisa menyemangatiku seperti dulu. Tak berbekas canda tawa itu di relung hatiku. Semua seolah bias… bias ditelan kedengkian. Bias ditelan
kebencian. Bias ditelan ketidak cocokan.

Dulu, pertama aku mengaku sebagai seorang remaja yang siap menerima segalanya, aku begitu merasa hidup. Aku merasa seolah dunia ini mendukungku. Mereka mengharapkanku. Aku benar-benar percaya pada diriku. Bahwa aku itu bisa. Bahwa aku itu mampu. Bahwa aku itu memang hebat.

Namun, seiring waktu berjalan aku mulai merasakan keganjalan itu. Semua seolah benci padaku. Setelah aku bisa menunjukkan siapa sebenarnya aku. Apa sebenarnya kehebatanku. Mereka pergi, tak peduli padaku lagi. Aku lelah. Seolah tak ada lagi yang mau melihatku bahagia. Tak ada lagi yang sudi melihat kebahagiaanku. Semua kehebatan itu,semua kesuksesan yang sudah susah payah kubangun itu seolah tak ada artinya lagi.

Apa yang bisa kulakukan kini….? Hanya satu tanyaku. Apakah, mereka hanya akan peduli padaku saat aku susah? Saat aku merasakan kegagalan seperti dulu?

Aku egois. Iya, kedengarannya memang aku egois. Aku hanya memikirkan diriku sendiri. Tapi aku begini, karna aku hanya ingin berbagi. Berbagi kebahagiaan dengan mereka. Aku ingin mereka bisa seperti aku… maksudku lebih maju dari sekarang ini, punya kepercayaan diri yang tinggi.

Aku sayang mereka, tapi kenapa begitu susah mengambil hati mereka..? aku hanya ingin kalian tahu sahabat,,, pesanku padamu.

BAHWA MASALAH BUKANLAH UNTUK DIRATAPI, TAPI UNTUK DIHADAPI.

Yang barusan tadi hanyalah sebuah jeritan, yang tak perlu diambil hati.

Tapi yang pasti, semakin dewasa kamu, akan semakin banyak masalah yang akan menderamu. Maka semakin dekat kamu dengan kematianmu. Maka dari itu, bersiaplah untuk menghadapi dunia ini.
Salam untuk ibu bapakmu.

1 komentar:

  1. Dewasa merupakan anugerah besar dari Allah swt. Saat dewasa adalah saat-saat penuh kebebasan dan kemandirian. Kebebasan dalam berpikir dan bertindak serta kemandirian dalam mengatur pola hidup sehari-hari. Tentu bukan kebebasan dan kemandirian tanpa kontrol. Namun kebebasan yang bertanggung jawab, dan kemandirian yang ber-maslahat bagi masa depanmu.
    Saat kamu dah dewasa, saat aktivitas antri untuk dilaksanakan. Tugas-tugas menumpuk sedang waktu tidak bertambah. Mungkin kamu harus menyelesaikan berbagai tugas di sekolah atau kampus. Serta aktivitas lainnya yang menyita waktu, perhatian, pikiran dan tenaga kamu.
    Pada saat sibuk seperti itu, satu hal yang harus menjadi prioritas dan jangan sampai terlewatkan adalah ibadahmu (Sholat) !!. Karena sebagai seorang muslim, Sholat merupakan pondasi hidup menuju stabilitas jiwa, mental serta menjaga kebersihan hati kamu.
    Ingat ya…!, Karena kamu dah Dewasa.

    BalasHapus