Hidup itu bagaikan mengalir mengikuti arus. Itulah yang selama ini kurasakan tentang kehidupan yang kumiliki. Orang pun bilang begitu. Aku tahu bahwa sebenarnya aku itu bisa menjadi lebih baik dari apa yang sekarang ini sedang kujalani. Namun, inilah hidupku. Berbeda dengan apa yang sebenarnya kupercayakan padanya. Walau begitu kenyataannya, satu yang pasti kuingat dalam sanubariku, "Bahwa, apapun yang ada dalam diri kita, syukuri itu. Setidaknya kita pun harus tahu, betapa banyak orang lain di luar sana yang begitu berharap memiliki kehidupan sesempurna hidup kita." Subhanallah!!
Manusia memang sengaja tercipta dengan jutaan karakter. Itulah warna hidup. Bermacam-macam cara kehidupan tercipta dalam dunia yang kita singgahi ini. Luar biasa. Tak ada yang bisa menandingi kekuasaan-Nya, kehebatan-Nya, dan kebesaran-Nya. Maha Suci Allah.
Pernah aku menulis beberapa kata di benakku. "Aku pun akan mendengarkan apa kata orang lain tentang diriku. Tapi jika hanya ada niat untuk mengejekku, aku tak akan suka." Jadi, tetap saja walaupun aku hanya hidup santai sambil mengikuti aturan aliran air, aku juga tetap menemukan ketidak lancaran dalam hidupku. Kadang kutemui aliran yang tidak tenang, seperti air beriak. Kadang aku pun tak tahu suatu yang buruk terdapat pada aliran itu. Dalam hal ini orang lainlah yang kubutuhkan untuk memberitahukannya. Aku merasa sangat berterimaksih pada mereka. Namun, kalau hanya ada niat untuk mengejekku dengan apa-apa yang buruk dalam hidupku, aku pasti tak akan rela.
Manusia memang tercipta tak pernah luput dari dosa. Walaupun derajatnya sebagai makhluk yang sempurna, tapi setan tak akan pernah melepasnya. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk itu semua? Tentunya, hanya dengan mengingat Allah kita bisa meminimalkan kesalahan-kesalahan kita. Meskipun kita tahu, tak akan pernah tercipta manusia sempurna.. tapi setidaknya kita sudah ada usaha untuk tidak menjadi manusia paling buruk derajatnya dihadapan Tuhan dan sesama manusia.
Sahabatku..., Yakinlah, tiada satu cobaan terus menimpa seseorang, betapapun besarnya.
BalasHapusJika suatu hari dia datang, jangan kau tunduk kepadanya.
Dan jangan banyak mengeluh, sebab sandal saja bisa terpeleset.
Banyak orang mulia ditimpa musibah tapi dia sabar.
Dan musibah-musibah itu pun akan menghilang dengan sendirinya.Yakinlah!!!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus