Ingat, semesta mendukungmu...
Aku, sebulan yang lalu, sedang asik membaca buku Semesta Mendukung karya Ayu Widya.
Buku yang kabarnya diangkat dari sebuah film -semesta mendukung- yang mana filmnya pun diangkat, hah diangkat juga? iya, dari kisah nyata. :)
Seorang murid SMP, Muhammad Arif (ngomong2, namanya sama kayak nama adikku) berhasil menjadi juara utama sebuah kompetisi science-fisika di Singapura. Umurnya yang belia, namun mampu mengalahkan kawan-kawan seperjuangannya yang rata-rata, SMA!
Arif berasal dari negeri penghasil garam, Madura. Kemampuan fisikanya sudah
terbaca oleh gurunya, lupa sapa namanya.Ia juga pandai membaca keadaan dalam karapan sapi, kompetisi kebanggaan rakyat Madura itu loh... Salah seorang pemilik sapi, ada yang suka menyewa Arif, demi membantunya memenangkan setiap kompetisi. Pasalnya arif mampu mebaca arena, mulai dari kelembapan dan kelicinan tanah, dll, Arif mampu memberitahukan kepada sang joki bagaimana cara membawa sapi yang benar dalam setiap kompetisi. Ya pokonya begitulah, kalo mau tau lebh lanjut, baca bukunya..!!
terbaca oleh gurunya, lupa sapa namanya.Ia juga pandai membaca keadaan dalam karapan sapi, kompetisi kebanggaan rakyat Madura itu loh... Salah seorang pemilik sapi, ada yang suka menyewa Arif, demi membantunya memenangkan setiap kompetisi. Pasalnya arif mampu mebaca arena, mulai dari kelembapan dan kelicinan tanah, dll, Arif mampu memberitahukan kepada sang joki bagaimana cara membawa sapi yang benar dalam setiap kompetisi. Ya pokonya begitulah, kalo mau tau lebh lanjut, baca bukunya..!!
Arif, yang pintar, yang penyayang, yang tekun, ulet, dan rajin. Arif yang penurut, pekerja keras. Nyatanya harus sedih ditinggal ibunyapergi ke Singapura, menjadi TKI disana.Setiap hari ia bekerja, demi mengumpulkan uang untuk pergi ke Singapura-mencari ibunya.
Kompetisi fisika ini menjawabnya. Meski Arif cukup tersiksa dalam pelatihan, di jatuhkan mentalnya oleh teman-temannya di sana, ia tak putus asa-hanya demi IBUnya.mencari ibunya.
Dari Madura, Arif bisa pergi ke Jakarta ikut pelatihan karena gurunya, salah satu tim OFI (olimp fisika ind) dan karena ia anak yang cerdas dan tak putus asa. Dari Jakarta, dari yang awalnya ia berada di level terendah hingga ia masuk 6 besar, mereka pergi ke Singapura bersama-sama. Membawa nama baik Indonesia. Walau di Singapura Arif sempat nekat mencari ibunya, hingga membuat temannya sakit, namun itu cukup mengurangi kekecewaan guru besarnya karena Arif mampu menyabet juara umum dalam kompetisi itu. Tak terkecuali teman-temannya, mereka berenam pulang dengan masing-masing piagamnya. Mengharumkan nama Indonesia.
Arif memang tak bisa menemukanibunya saat di Singapura. Tapi ia melihat ibunya sudah di rumah saat ia kembali ke Singapura. Bagaimana bisa? Ibunya bangga kepadanya, tahu berita tentang anaknya yang jadi juara science dari koran dan radio. Ibunya bangga, apalagi ayahnya.
Mw jadi seperti itu tidak???
Sebenarnya kita hanya tinggal berusaha. Sekuat apapun tenaga kita, semelelahkan apapun, yang penting kita percaya-kita harus percaya, semesta mendukung semua usaha kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar