Kisahku dua hari semalam di Sekolah Alam
mereka anak-anak SMP yang sedikit banyak mengingatkanku pada teman-teman di MAN IC dulu. mereka mirip seperti IC, hidupnya seperti robot yang tepat waktu, yang teratur dari senin sampe ahad sampe senin lagi. mereka mirip sekali.. mereka yang sekolah di sana, tidak memiliki waktu yang terbuang sia-sia. selalu melakukan sesuatu. selalu belajar sesuatu. selalu memberi dan berbagi sesuatu.
mereka anak-anak SMP yang sedikit banyak mengingatkanku pada teman-teman di MAN IC dulu. mereka mirip seperti IC, hidupnya seperti robot yang tepat waktu, yang teratur dari senin sampe ahad sampe senin lagi. mereka mirip sekali.. mereka yang sekolah di sana, tidak memiliki waktu yang terbuang sia-sia. selalu melakukan sesuatu. selalu belajar sesuatu. selalu memberi dan berbagi sesuatu.
aku pertama kali datang hari jumat kemarin, jam 8 malam. itu juga menjadi kali pertama ku datang ke kota Banyuwangi. bersebelah saja dengan kota Jember tempat ku studi, tapi belum sekali pun aku menengok Banyuwangi sebelum ini. hehe
awal cerita. 2 minggu sebelumnya, senior ku di UJAR menawari semua orang untuk ikut, siapapun yang ingin berbagi dan mau mengajari anak-anak di sekolah itu tentang 'sesuatu'. aku mau tapi apa yang bisa kuberikan? aku kurang percaya diri waktu itu, wkwkwk, dan aku pun tidak jadi ikut kesana pekan lalu. selain karena aku harus bersiap menghadapi ujian blok 9 di kampus..
tapi pekan ini aku mencoba untuk berangkat, meski dengan tersipu karena tidak memiliki bakat apapun untuk diajarkan. aku menghubungi seniorku itu. lantas ia sangat mempersilahkan, katanya tidak masalah, aku tidak harus show up bakat disana. katanya, aku cukup bercerita, bercerita, dan banyak omong tentang FK saja disana. buat mereka terinspirasi dengan ceritaku. ah apalah. aku hanya seorang mahasiswa semester empat di FK UNEJ. seperti apakah inspirasi yang bisa kuberikan?
akhirnya aku memutuskan untuk menciptakan sebuah nyanyian: tentang cuci tangan dan membalut luka. wkwk. ancurrr.. hasilnya kurang memuaskan, apalagi suaraku yang ga menjual ketika menyanyikannya dan merekamnya sendiri dengan android ku... hmm sudahlah, mungkin ku cukup berbicara disana layaknya narasumber dari kalangan ahli begitu.. hehe, setidaknya aku berbicara di depan anak SMP kan, toh mereka bahkan belum pernah merasakan SMA itu seperti apa.. sedangkan aku sudah melewati alang rintang SMP-SMA-hingga KULIAH di 2 UNIVERSITAS berbeda :v
pasti banyak yang bisa aku ceritakan.. santai saja.. pikirku..
waktu itu hari jumat sore. kita berempat -aku, senior ku, dan 2 orang senior lain yang ikut- berangkat dari stasiun jember. sepanjang perjalanan, melewati medan yang sangat baru buatku, dengan pemandangan yang berbeda sama sekali, aku merinding.. senang, bebas, aku seperti komputer yang di-refresh berkali-kali.. mood up! cheer up! energi ku seperti bertambah sepanjang perjalanan. ah.. sudah lama tidak liburan, makanya aku sesenang ini, pikirku..
kami berempat duduk di satu kotak, saling berhadapan. kami juga saling bercengkerama, sesekali kami tertawa.. emm, sering sekali kami tertawa, terpingkal, berdecak kagum, dan ahhh kemudian sepi sejenak. perjalanan ini tetap perjalanan pertama yang kami berempat lakukan bersama. kami bertiga sama sama mengenal seniorku itu, tapi kami bertiga baru saling mengenal. apalagi aku bukan orang yang mudah membuat pertemanan, begitulah. meski sesekali aku berusaha keras, sesekali berusaha membuat guyonan, aku selalu gagal. wkwkwk, betapa payah ^^
kami turun di stasiun Kalisetail (bacanya asli ya, ka-li-se-teil hihi begitulah orang sana bilangnya) dan langsung berjalan mencari masjid. kami sholat maghrib. lantas setelah itu, berempat melanjutkan percakapan di teras masjid, sambil menunggu dijemput mobil Mister Farid (yang punya sekolah Alam yang baik bangeeett orangnya).
waah.. benar2 penantian yang lama. sepanjang itu kami terus mengobrol di teras. membicarakan banyak hal. membicarakan Turki (ini karena ada yang sudah pernah ke Turki di antara kita, tapi bukan aku) :3, mebicarakan gang Dolly, tentang teman Ahok, pak Supo yang mencalonkan diri di Bupati Jember, membicarakan Bangkok, KL, Singapore, dan kembali lagi ke Bali trus Banyuwangi. asyik. mulai ga ada jeda sepi sama sekali. perjalanan 2 jam di kereta telah menyatukan kami dalam 1 tali. tali yang asyik dan hangat. layaknya kebersamaan yang tidak akan berakhir cepat, pikirku.
hingga sejam berlalu, Mister Farid pun tiba membawa mobil, didalamnya ada anak-anak dan istri nya. ramai sekali. anak-anak perempuan yang lucu dan penurut. sepanjang perjalanan, aku sebetulnya lebih penasaran dengan cara Mister mengelola anak-anaknya daripada cara beliau membangun sekolah alam. hehe.
hingga sejam berlalu, Mister Farid pun tiba membawa mobil, didalamnya ada anak-anak dan istri nya. ramai sekali. anak-anak perempuan yang lucu dan penurut. sepanjang perjalanan, aku sebetulnya lebih penasaran dengan cara Mister mengelola anak-anaknya daripada cara beliau membangun sekolah alam. hehe.
kami sampai di kawasan sekolah alam sudah larut malam. ketika itu, anak-anak murid sedang menonton film layar lebar di aula sekolah. hotel transylvania 2. lucu sekali, aku tiba-tiba teringat kebiasaanku dan teman-teman ketika di MAN IC. setiap kelas listening bahasa inggris, kami selalu diajak oleh Mister dan Miss Putri menonton film-film berbagai macam genre dengan subtitle bahasa inggris.
seusai menonton film, kami berempat disambut layaknya tamu terhormat oleh pengurus OSIS sekolah. kami disediakan tempat tidur yang seadanya namun snagat bersih dan nyaman. kami juga ditunjukkan dimana tempat makan, kamar mandi, dan mushola, serta dipesani utk jangan sungkan mengabari jika butuh bantuan. begitulah. cara mereka memuliakan tamu, membuatku teringat akan nasihat guru-guruku dulu di IC. layani tamu-tamu kita sebaik mungkin, karena menyambung silaturrahmi bukan usaha yang mudah, namun kita bisa tenang karena manfaatnya yang cukup besar.
keesokan harinya, anak-anak di sekolah Alam masuk sekolah seperti biasa. aku sebetulnya bingung, lantas apa yang harus kulakukan disini, apa yang bisa kubagi? akhirnya, aku diberi kesempatan untuk sesi tanya jawab dengan anak-anak kelas 8 seputar apa saja yang ingin mereka tanyakan. but then, seperti titel yang kubawa sebagai mahasiswa kedokteran, mereka banyak sekali bertanya tentang kesehatan, isu-isu sehat, mitos-mitos yang berkembang disekitar mereka, juga sedikit bertanya tentang perkuliahan.
senang? tentu saja. namun sayang aku tidak bisa lama berada di tempat ini. sabtu malam aku kembali duluan. mas Aziz dan teman2 nya masih disana karena masih mengajar. sedangkan aku terpaksa pulang karena senin harus ujian, minggu harus belajar. hehe. mas Aziz mengantarku sampai ke stasiun, dengan motor. malam-malam. hampir saja waktu itu hujan. hampir saja juga tiket waktu itu tidak bisa terbeli krn komputer di kounter stasiun di kalistail sedang off. tapi akhirnya aku tetap naik dan membeli tiket di stasiun berikutnya.
sembari menunggu kereta nya datang, mas Aziz kembali mengajak diskusi berbagai hal. satu yang akan selalu kuingat, adalah fakta bahwa mas Aziz pernah satu kamar hotel dengan dr. Gamal Albinsaid ketika mereka bertemu dalam sebuah kompetisi. mas Aziz bercerita bahwa dr. Gamal merupakan orang yang sudah kelihatan bakal jd orang besar bahkan sejak beliau masih duduk di bangku kuliahan. beliau bangun pagi sekali pukul 02.00 lantas beliau bersih-bersih diri, sholat, dan mengaji hingga waktu shubuh tiba. beliau kemudian membangunkan mas Aziz untuk sholat tahajud ketika menjelang shubuh dan mengajak shubuh berjamaah setelahnya.
luar biasa. perjalanan dua hari semalam yang memberi arti banyak hal bagiku.
seusai menonton film, kami berempat disambut layaknya tamu terhormat oleh pengurus OSIS sekolah. kami disediakan tempat tidur yang seadanya namun snagat bersih dan nyaman. kami juga ditunjukkan dimana tempat makan, kamar mandi, dan mushola, serta dipesani utk jangan sungkan mengabari jika butuh bantuan. begitulah. cara mereka memuliakan tamu, membuatku teringat akan nasihat guru-guruku dulu di IC. layani tamu-tamu kita sebaik mungkin, karena menyambung silaturrahmi bukan usaha yang mudah, namun kita bisa tenang karena manfaatnya yang cukup besar.
keesokan harinya, anak-anak di sekolah Alam masuk sekolah seperti biasa. aku sebetulnya bingung, lantas apa yang harus kulakukan disini, apa yang bisa kubagi? akhirnya, aku diberi kesempatan untuk sesi tanya jawab dengan anak-anak kelas 8 seputar apa saja yang ingin mereka tanyakan. but then, seperti titel yang kubawa sebagai mahasiswa kedokteran, mereka banyak sekali bertanya tentang kesehatan, isu-isu sehat, mitos-mitos yang berkembang disekitar mereka, juga sedikit bertanya tentang perkuliahan.
senang? tentu saja. namun sayang aku tidak bisa lama berada di tempat ini. sabtu malam aku kembali duluan. mas Aziz dan teman2 nya masih disana karena masih mengajar. sedangkan aku terpaksa pulang karena senin harus ujian, minggu harus belajar. hehe. mas Aziz mengantarku sampai ke stasiun, dengan motor. malam-malam. hampir saja waktu itu hujan. hampir saja juga tiket waktu itu tidak bisa terbeli krn komputer di kounter stasiun di kalistail sedang off. tapi akhirnya aku tetap naik dan membeli tiket di stasiun berikutnya.
sembari menunggu kereta nya datang, mas Aziz kembali mengajak diskusi berbagai hal. satu yang akan selalu kuingat, adalah fakta bahwa mas Aziz pernah satu kamar hotel dengan dr. Gamal Albinsaid ketika mereka bertemu dalam sebuah kompetisi. mas Aziz bercerita bahwa dr. Gamal merupakan orang yang sudah kelihatan bakal jd orang besar bahkan sejak beliau masih duduk di bangku kuliahan. beliau bangun pagi sekali pukul 02.00 lantas beliau bersih-bersih diri, sholat, dan mengaji hingga waktu shubuh tiba. beliau kemudian membangunkan mas Aziz untuk sholat tahajud ketika menjelang shubuh dan mengajak shubuh berjamaah setelahnya.
luar biasa. perjalanan dua hari semalam yang memberi arti banyak hal bagiku.
***
Tentang Sekolah Alam
Dari kiri ada Aku, Mbak Ica, Mas Joko, dan senior di UJAR: Mas Aziz yang daebak (tepuk tangan) |
Sholat posisi boyband, gemas lihatnya.. sebetulnya ini posisi jamaah yang salah, tapi kok lucu banget ya lihatnya kalo kayak gini :D |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar