Selasa, 12 April 2011

menuang susu


Menuangkan susu adalah hal yang terlalu biasa... semua orang memakluminya.

Beberapa ibu mewajibkan anaknya minum susu sebelum berangkat sekolah. "Biar kamu sehat, Nak!", begitu beliau selalu berpesan. Si anak pun hanya manggut-manggut saja mendengar ibunya berkelakar(ups!).

Sebenernya apa sih makna dari menuang susu tersebut? Ya, tak lain dan tak bukan untuk menaruh sebuah harapan pada susu tersebut. Betul? Apa sih yang kita pikirkan pada setiap tetes susu tersebut? Mmm.. mungkin buat teman-teman dan adek-adek yang masih kecil, kita belum merasakan makna dari setetes saja susu tersebut. Ya, karena bukan kita yang berjuang mencari uang untuk membeli susu tersebut. Kita tinggal menerima setiap tetes yang mungkin disertai dengan omelan mama kita karena

kita tak mau minum susu.(penjelasan apapun=tuangin pikiranmu fah)

Dan ternyata, coba pikirkan kembali, setetes susu itu sangat berarti. Terutama saat kita hanya bisa minum ASI. Ibu kita berjuang sekuat tenaga agar ASInya bisa kita konsumsi. 2 tahun yang melelahkan, namun 2 tahun itu cukup menjanjikan. Dan rupanya, ibu tak pernah berhenti di situ saja. Ibu masih memberi kita susu formula menjelang kita beranjak besar. Apa yang sih yang diinginkan ibu? Berikut beberapa hasil wawancara dari para ibu di dunia X:

1.ibu ##: "Kalau saya mbak, biar anak saya sehat. Biarin susu mahal, soalnya kesehatan justru lebih mahal."

2.ibu $: "Yah, saya maunya anak saya tinggi gg kayak saya pendek. Memperbaiki keturunan gitu loh, mbak.."

3.ibu &&: "Gini mbak, pokoknya saya maunya anak saya pinter. Susu kan mengandung banyak gizi yang bisa bikin anak saya pinter. Nanti kalo anak saya jadi ilmuwan beneran, wuihh, bisa bangga saya."

Sekiranya begitu hasil interview kami beberapa saat yang dulu(kpn ya?).


Melakukan sesuatu pasti butuh pengorbanan. Kita minum susu, kita beli pakai uang. Kita cari uang, kerja kera baru dapat. Tapi, rupanya susu itu punya banyak manfaat. Jadi,

Semua hal punya tujuan masing-masing. . .
Jangan buru-buru putus asa dalam sebuah proses. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar