Minggu, 18 November 2012

arifafa hlt

Apakah kalian mengenalku?

Arifafa Hlt itu cuma nama penaku. Entah pasal apa, waktu itu aku bosan menggunakan nama asli di akun fb-ku. Malam sekali di rumahku di Ngawi, aku memutuskan untuk menggantinya.
Jika kau tanya maksud nama itu apa, maaf sekali, untuk saat ini aku belum bisa mengutarakannya. Mungkin besok. Atau esok lusa. Atau bahkan di penghujung jalan hidupku kelak. Ketika aku sudah jadi orang besar. Ketika aku sudah jadi orang berguna, hidup pun bahagia. Ketika itu saja.
Aku suka sekali menulis. Rasanya senang tiap berhasil menghubungkan kata demi kata, hingga terciptalah sebuah kalimat padu nan indah di depan mata. Aku menulis setiap hari. Di buku diary, buku sekolah, kertas-kertas, notes, dan masih banyak lagi. Dan aku merasa senang akannya setiap hari. Makin lama, tulisan-tulisanku kian bermakna. Meski tak pernah sehebat tulisan tere-liye ataupun teenlit-teenlit yang banyak berjejer di toko buku ibu kota., rasanya tetap istimewa. Apalagi saat kalimatmu terasa dalam dan puitis, meski ribuan kali sudah kau ulangi membaca ulang tulisan itu.
Jika menulis membuatku duduk terlalu lama di lantai, di kasur, di meja, dan dimana-mana, maka aku pun suka olahraga. Biar lebih gerak dan sehat. Terutama olahraga lari. Suka sekali saat melakukannya. Lari membuatku merasa lebih bebas seusai melakukannya. Keringat yang mengucur, lebih sering terasa sebagai air suci yang akan membersihan tubuhku dari segala gundah gulana. Lari juga yang memberitahuku cara alami terbaik untuk membuat angin. Saat kau berlari, kau membuat angin sejuk yang akan dirasakan oleh orang-orang yang kau lewati. Itu saja. Menyenangkan bukan jadi berguna?
Aku pun suka hujan. Meski menyusahkan. Tp dia hanya berniat baik. Memberi kehidupan, menyirami jiwa-jiwa yang ingin tumbuh, menaungi setiap insan dari kejahatan sengat kekeringan. Mulia, bukan? Sudahlah. Lupakan soal jemuran, menjemur garam, ikan asin, dan segala hal lain yang masih butuh terik matahari. Akui saja kita tetap butuh hujan.
Aku juga suka langit. Ia yang akan selalu ada melindungiku. Ia juga yang mengirim hujan. Ah, langit selalu terlihat indah. Mencoba menghibur setiap hati yang lelah. Mencandai teman-teman yang berhati susah. Nggak usah galau, langit akan selalu mau mendengar keluhmu. Begitulah.
Dari semua itu, saat ini, aku paling suka dia. Entah karena apa. Aku masih suka semua yang ada apada dirinya. Teman-teman bilang bahwa aku terlalu melihat dirinya. Ah, bisa jadi iya.
Jika saja soal rasa-merasa ini ada teorinya.
Jika saja.

2 komentar: