Minggu, 18 Desember 2016

mencintaimu dalam 4 musim

ketika salju mulai turun tanpa sebab
yang menandakan musim dingin
kamu membekukan semua perasaan
kecuali rasa ku berharap kepada sesuatu

ketika angin hangat datang
menandakan musim gugur
kamu menggugurkan semua bagian tubuhmu
kecuali tangkai-tangkai tempat ku berharap

lalu seketika
kucing-kucing berendam di kolam taman
dan kita tahu ini musim panas
kamu membiarkan orang-orang berteduh
kecuali diriku yang malu menyimpan harap

dan kini musim semi telah hadir
bunga-bunga mu bermekaran begitu cantik
membuat kita kini berdiri di tempat yang sama
karena hatiku
bermekaran bunga
yang bunganya lebih cantik
karena harapan yang tumbuh selama 4 musim
kita pelihara bersama

Jumat, 09 Desember 2016

pesona Mawar

Tidak seperti kamu.
Aku tak suka suasana serius.
Kau tahu, suasana dimana semua yang kuharap bisa jadi humor justru menjadi senjata makan tuan dan benar-benar menghancurkan mood ku.

Aku punya sebuah kisah, tentang perempuan tercantik di sekolahku.
Memang cantik, tapi sayang sekali dia orang yang sangat-sangat-sangat serius. Serius nya keterlaluan. Sampai aku overdosis. But because everything becomes fine since it's by her, keseriusan dia ada baiknya juga. Terutama dalam kepanitiaan.

Namanya Mawar. Mungkin seperti dirinya. Cantik, tapi berduri, alias galak.
Tadi sore, aku menghadiri rapat OSIS yang akan kupimpin sendiri. Mawar pun hadir sebagai wakilku. Ya, aku ketua OSIS di sekolah. Dan beruntungnya aku, karena Mawar yang cantik jelita itu yang menjadi wakilnya. Pfftt.. kadang sih iya.

Rapat kali ini membahas soal pembagian panitia dan alokasi dana untuk beberapa acara yang akan dilaksanakan di sekolahku. Beberapa acara akan dilaksanakan di sepanjang perayaan ulang tahun sekolah. Mawar serius sekali menyanggah ini dan itu. Menyarankan teman-teman untuk mempertimbangkan lagi kesepakatan yang telah dirapatkan. Mempertanyakan manakah yang lebih baik.

Sayangnya, waktu rapat memanjang sampai hampir jam 8 malam. Namun, belum ada keputusan bulat karena Mawar terus saja mengatakan a b c dan seterusnya. Serius dan kritis sekali menganalisis mana yang kemungkinan akan menjadi buruk jika diambil. Selain serius, menyebalkan karena banyak bicara, sikap Mawar seperti itu ada baiknya juga. Segala sesuatu yang detil yang dibahas karena dia akan memudahkan kami dalam persiapan kedepannya.

Rapat akhirnya selesai jam setengah 9 malam.

Mawar seperti biasanya, pulang diantar kakaknya. Kakak laki-laki yang merawatnya sejak Mawar kecil tanpa kehadiran orang tua. Mawar dan kakaknya yatim piatu sejak gempa Jogja tahun 2006 silam. Saat itu Mawar masih berada di kelas 1 sekolah dasar. Sekelas denganku. Itu adalah terakhir kalinya Mawar menjadi seorang yang periang dan paling ceria di kota Jogja, menurut penilaianku. Bekas gempa menghapus semua senyum diwajahnya. Aku yang waktu itu masih kelas 1 juga, cuma bisa meledek Mawar karena mukanya yang sangat jelek jika dia terus cemberut.

....
/kawan, kenapa random sekali perasaanku hari ini? aku tidak sedih namun juga tidak sedang bergembira, dan tiba-tiba ingin menulis tapi tidak ada ide atau inspirasi apapun untuk membuat tulisan yang bagus.
/lagi-lagi tulisan baru dengan cerita baru. entah kapan aku akan melanjutkan catatan tentang rinai di laman blog ku. bukankah ini mebosankan?
/sepertinya
/aku hanya pintar membuat tokoh demi tokoh yang sangat mendramatisir, tapi kurang pandai dalam membuat alur cerita yang kokoh dan bertautan. nggak nyambung, nggak kekinian juga.
/semoga kalian bisa memahami tulisanku yang semakin gak jelas ini. entah kapan aku akan kembali dengan tulisan yang bagus. tolong. tolong hentikan semua ini, ide yang sangat-sangat-sangat tidak worth it! wkwkwkw...
/lemah sekali!
/tulisan macam apa ini?
/mungkin aku sudah gila?
/atau karena besok libur panjang dan aku gak bisa pulang kampung karena terlalu jauh? dan agaknya terlalu aneh karena dalam sebulan ini aku selalu pulang dna menghabiskan uangku untuk transport?
/tulisan gila ini menemaniku sekali. wkwkwk. bye. tonight you belong to me, bloggy :)

ketika ujian

Tidak akan cukup.
Hanya dengan meyakini semuanya kan baik-baik saja.

Tidak akan cukup.
Hanya dengan menghadapi semua dengan senyuman dan berpikir positif.

Tidak akan cukup.
Hanya dengan menjalani semua dengan sabar dan bersemangat.
Lantas menikmati pelik di hati tanpa berusaha melepas diri darinya.

Tapi ikhlas akan cukup.
Ikhlas hingga tiada sesuatu apapun yang dirasa pahit.
Dan menjadikan akhirat satu-satunya motivasi dalam hidup.

Karena benar adanya, motivasi keduniaan itu palsu.
Berharap pada keduniaan itu amat lemah.
Dunia yang keji ini hanya untuk singgah.
Sedang akhirat yang damai ialah tujuannya.

Izinkan ikhlas bersemanyam di qalbu.
Hati kami.

...


/katanya, kalau kita minta kepada Allah supaya diperingan ujiannya, itu berarti kita nggak tahu diri. siapa kita, sudah bisa memberi apa ke Allah? kok enak minta-minta? padahal ujian kita itu gak seberapa dibandingkan Nabi Ibrahim yang dibakar hidup-hidup, atau Nabi Ayyub yang sakit sampe 7 tahun, atau Nabi Musa yang menghadapi ayahnya sendiri sebagai musuh. Tapi beliau masih mensyukuri dalam kesulitannya.
/skip that!
/kenapa lebih meminta agar Allah mudahkan ujiannya ketimbang meminta agar diikhlaskan menjalaninya?
/ikhlas itu seperti gula. sepait apapun dunia, akan terasa manis.
/ikhlas itu seperti hadiah terindah dari Yang Maha Kuasa. segala kekuasaanNya akan kita jalani dengan dada yang lapang. sesempit apapun akan jadi luas, segerah apapun akan jadi sejuk, sesakit apapun akan jadi nyaman, dan sepahit apapun akan jadi nikmat. mana ada alat buatan manusia yang bisa menandingi kehebatan ikhlas?

Selasa, 15 November 2016

selama matahariku terbit

Pada setiap matahari terbit, aku mengantisipasi datang waktu terbaik untuk melihat keindahan. Ku rasakan nikmatnya hidup meski kesempatan itu sangat singkat.


Dan di saat matahari mulai tenggelam, sering kudapati diriku merenung pada hal yang sama. 
Apa yang seharian ini kulakukan? Adakah kebaikan di dalamnya? Keburukan yang mana lagi yang kejadian? Kesalahan apa yang seharusnya tidak terulang kembali?


Hingga aku tiba di satu titik dimana aku harus memejamkan mata, untuk menunggu matahariku terbit lagi, dan harapan esok kan membaik datang kembali.


Semua yang baik akan ku usahakan.


Selama matahariku menepati janjinya, untuk terbit.

Jumat, 11 November 2016

idealitas, identitas, integritas

Sebagai bagian dari masyarakat, mahasiswa itu menjadi tonggak harapan yang dimiliki oleh masyarakat kita. Mahasiswa merupakan aset sangat besar yang memikul tumpuan peradaban di pundak intelektualitasnya. Wow, I know it's somewhat heavy or hard but believe me it always worked before. Masyarakat tidak pernah bilang kalau mahasiswa itu harus menjadi self centered, only academic oriented, atau individualis dalam mengejar cita-cita setinggi langit. Namun, mahasiswa harus bisa menjalankan 4 peranan penting yang menjadikannya kelompok istimewa di negeri ini. Peranan mulia yang menjadikan mahasiswa itu berjalan sesuai fitrahnya, sesuai identitasnya.

Keempat peran mahasiswa itu:
1. creator of change
2. iron stock
3. social control
4. moral force

What the heaven is that, guys?

Creator/Agent of Change. Mahasiswa Indonesia itu membawa kunci perubahan, mempersatukan bangsa dalam sinergi ke arah yang lebih baik. Coba kita tengok kembali peristiwa reformasi dan peristiwa sumpah pemuda yang didobrak oleh mahasiswa. Selain menjadi penggagas perubahan, mahasiswa Indonesia juga telah menjadi pelaku perubahan-perubahan besar di negeri ini.

Iron Stock. Mahasiswa Indonesia itu calon pemimpin masa depan. Tonggak penentu masa depan bangsa. Seperti besi yang bisa berkarat, seperti itu lah suatu generasi akan mati dan harus digantikan oleh mahasiswa sekarang ini.

Moral Force. Atau bahasa mudahnya penggerak moral. Moral mahasiswa itu merupakan figur bagi generasi-generasi di bawahnya, bagi anak SD-SMP-SMA bahkan anak-anak TK pun mengagumi mahasiswa sebagai role of modelnya. Atau mudahnya, usia mahasiswa itu merupakan usia dimana moral kita akan selalu dilihat oleh orang lain sebagai tolok ukur mereka terhadap kualitas kita. Dan kemudian akan mempengaruhi perilaku percaya dan manut ketika kita sebagai mahasiswa, dengan penuh kesadaran, ingin mengajak masyarakat kita untuk berubah ke arah yang lebih baik. Selain itu, ketika melihat kemungkaran, maka mahasiswa yang seharusnya lebih peka dan cepat membela kebenaran.

Social Control. Sebagai bagian dan harapan dari masyarakat kita, mahasiswa memiliki peran penting sebagai pembela kebenaran dan beraksi apabila ada ketidakadilan yang terjadi di negeri ini. Ketika terjadi konflik sosial, peran mahasiswa sangat penting terutama menjembatani antara rakyat yang lemah dengan pemerintah. Karena mahasiswa itu punya tanggung jawab sosial, we call it social control. Mahasiswa memegang kendali/pengawasan dalam pelaksanaan stabilitas hukum dan perwujudan kesejahteraan oleh program pemerintah. Menutup celah-celah ketidakadilan dan penindasan rakyat yang lemah. Karena ini, mahasiswa tidak menjadi sosok individualis dan self centered. Dan memiliki nasionalisme. Serta semangat untuk bersatu.

Dengan 4 peran istiewa, mahasiswa lah sebenarnya harapan besar untuk perubahan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Fungsi lembaga dan organisasi kampus merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mewujudkan peran-peran tersebut.

BEM, DEMA, LEMA, LEM, HMJ dan organisasi lain dalam kampus sengaja hadir untuk memberi ruang dan keluasan bagi mahasiswa dalam berekspresi, guna menjalankan keempat perannya. Selain itu juga menjalankan tridharma pendidikan.

Ada sebuah quote yang tidak sengaja tercecer di pinggir jalan...

Berbicara tentang mahasiswa, kita berbicara tentang perubahan.Berbicara tentang perubahan, kita berbicara tentang membuat sejarah.

Maksudnya mahasiswa yang menjunjung idealitas. Memegang teguh kultur jujur, amanah, bertanggung jawab, memperingan urusan orang lain, melayani masyarakat dengan jiwa dedikasi percaya bahwa akan ada hal baik yang menunggu di depan itu lah yang disebut idealitas. Atau dalam kata lain, mempertahankan apa yang baik sejak dulu tanpa ragu dan cemas yang kadang muncul.

Mahasiswa adalah agen perubahan dan kaum yang kritis. Bukan boneka yang bisa dipermainkan dan dikontrol oleh pihak2 yang mengaku lebih kuat dan berdaya. Karena mahasiswa merupakan kaum intelektual yang berjiwa bebas dan inovatif. Maka gerakan permuda harus sinergis agar terjadi harmonisasi dalam semua pergerakan bangsa mencetak sejarah baru yang lebih baik.

Kita perlu bangga, karena mahasiswa punya banyak kekuatan dan keberuntungan. Kita sudah dianggap memiliki tingkat pendidikan yang tinggi daripada masyarakat di sekeliling kita, diikuti keluasan wawasan dan pengetahuan yang dapat dipercaya/diandalkan, lalu idealisme kuat pada norma-norma, dan kematangan pola berpikir.

Untuk dapat memaksimalkan potensi itu, ada sebuah jimat penting yang perlu mahasiswa bawa kemana pun raga mengajaknya. Sebut saja ia benda tak terlihat, sebuah aset tak terbeli, serta kebanggaan yang gak ternilai bernama softskill. Kemampuan yang digerakkan langsung dari hati anak manusia dan perlu diasah secara abstrak ini sangat penting untuk dikembangkan, seperti kepemimpinan, kemampuan memposisiskan diri, interaksi lintas generasi dan kepekaan yang tinggi.

Katanya....

Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, orang yang bohong dikhianati oleh kecurangannya.
Karena sesungguhnya umat saat ini membutuhkan mutiara-mutiaranya untuk bisa menerangi mereka dalam kegelapan. Siapa mutiara-mutiara umat itu? Mahasiswa!

Mahasiswa harus punya identitas, idealitas, dan integritas!
Kami #MerindukanMahasiswa



*ditulis tidak sengaja karena harus menyukseskan kampanye BEM FK UNEJ (kala itu)

Selasa, 24 Mei 2016

rinai hujan


BAGIAN 1

Seorang anak perempuan berusia lima tahun berjalan di sepanjang bibir sungai yang terlihat sangat jernih. Anak tersebut begitu mengagumi ribuan kubik air yang mengalir tenang di pandangannya. Ia terkenang pada Ayah dan Ibu yang sudah lebih dulu pergi ke langit. Meninggalkan dia sendiri di dunia ini tanpa orang tua dan tanpa kasih sayang mereka. Anak itu merasa rindu, untuk pertama kali di usianya yang masih belia, ia tidak bisa mendefinisikan perasaannya. 

***

Namaku Rintik. Aku seorang pengasuh di sebuah panti asuhan di pinggir kota. Sore ini aku sedang mencari anak perempuan berusia 5 tahun, rambutnya panjang melebihi siku, dan tingginya sama seperti tinggi sikuku. Terakhir aku menemukannya tidur di dalam kamar, tidak mau kuajak makan siang. Ketika akan kubangunkan untuk mandi, anak itu malah menghilang tanpa pamit. 

Aku tipikal orang yang mudah cemas dan aku memiliki banyak kekhawatiran. Anak itu, namanya Rindang, baru sekali ini keluar panti tanpa bilang. Takut berpikiran macam-macam ketika menunggu Rindang pulang, aku pamit kepada Ibu Suri pemilik panti dan mencarinya ke lingkungan sekitar. Tapi, Rindang tidak kutemukan dimana-mana. 

Aku mengembangkan payung yang kubawa. Sejak tadi siang, langit desa kami diselimuti awan mendung. Dan sore ini, hujan pun turun. Tepat ketika aku menemukan Rindang sedang berteduh di teras Pos Pengamat Banjir. 

"Rindaaaang..!", ku panggil ia sambil berlari kecil ke arahnya. 

"Kak Rintik..!", balasnya sambil melambaikan tangan dan senyum terkembang. 

Aku meletakkan payung yang masih terkembang di sembarang tempat. Ku raih pundak Rindang dan aku menatap tepat di kedua bola matanya yang besar. Dalam hati, aku ingin memarahi Rindang karena telah membuatku cemas. Tetapi, yang kulakukan justru bertanya alasan ia tidak pamit ketika keluar panti. 

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu keluar tanpa bilang sama kakak, Rindang?"

"Rindang.. tadi lupa.. hehe.", katanya sambil mengembangkan senyumannya.

"Kalau begitu, jangan diulangi lagi ya lupanya.. Ayo pulang ke panti, sudah kakak bawakan payung. Keburu malam, kamu belum mandi loh."

***

Anak perempuan tadi kini berjalan bersama dengan seorang gadis. Usia gadis itu sekitar 17 tahun atau mungkin lebih. Ia mengenakan kaos lengan panjang dan rok setinggi lutut, rambutnya diikat ke belakang seperti ekor kuda, dan kulitnya putih seperti langsat. Mereka berdua berjalan di bawah hujan sambil mengembangkan payung berwarna pelangi. 

Sang gadis melingkarkan tangannya di pundak anak perempuan. Sesekali, mereka terlihat sedang mendiskusikan sesuatu. Hujan sudah semakin berkurang sejak mereka kembali dari Pos Pengamat Banjir. Menyisakan bau tanah yang sangat alami dan menenangkan. Burung-burung juga mulai keluar dari sarang untuk mencari makan.

Anak dan gadis perempuan itu langsung memasuki gerbang panti. Mereka berpelukan sebentar di halaman. Suasana mendung menyelimuti wajah sang gadis.Tak lama kemudian, ibu pemilik panti memanggil mereka untuk masuk, memecah susana haru yang sedang melingkup. 

***

Rindang bertanya ketika kami telah sampai di depan panti, "Kak, kenapa ya.. hujan kok.. bisa turun?"

Aku menelan ludah. Rindang menanyakan sesuatu yang sulit untuk ku dengar. Hujan  mengingatkanku tentang masa lalu. Tentang Ayah dan Ibu. Dulu, aku pernah menanyakan hal ini pada Ibu Suri, pemilik panti. Baiklah, kali ini akan kujawab pertanyaan Rindang dengan jawaban Ibu Suri.

"Itu karena hujan tau kalau bumi butuh air, Rindang.. Makanya hujan mau turun..", kataku sambil memeluk tubuh kecil Rindang. Aku menebak bahwa Rindang sedang memikirkan Ayah dan Ibu. 

Kami berdua kehilangan mereka ketika Rindang berusia tiga setengah tahun. Hujan turun sangat deras waktu itu. Ibu habis mengikuti arisan di rumah Ibu Suri yang berada di seberang sungai. Karena tidak membawa payung, Ibu jadi tidak lekas pulang. Ayah khawatir Ibu kemalaman disana. Lalu Ayah memutuskan untuk menjemput Ibu dengan membawa payung. Namun, jembatan bambu, yang Ayah dan Ibu lewati ketika kembali, roboh diterjang air bah dari arah hulu. Menyisakan kabar duka bagi aku, Rindang dan masyarakat di sekitar tempat tinggal kami. Sampai sekarang, jembatan itu tidak dibangun dengan bambu lagi tetapi diganti dengan jembatan baru yang lebih kokoh dan besar.

Ketika aku masih memeluk Rindang, Ibu Suri memanggil dan meminta kami untuk masuk. Rindang juga harus segera mandi sebelum hari gelap. Setelah ini, akan kupaksa ia makan meskipun suasana hatinya sedang buruk. Aku harus memutar kepalaku, mencari ide supaya Rindang tidak bad mood. Aku tidak tahu apa yang membuatnya sedih mengingat Ayah dan Ibu. Rindang biasanya ceria dan banyak bermain. Tapi hari ini Rindang menghabiskan waktu dengan tidur dan cenderung menghindar dari anak-anak panti. 

Saat membantu Rindang memakai baju kesukaannya, warna biru, ia bertanya lagi padaku, "Hujan berarti.. bisa.. bisa denger.. suara bumi, kak?"

"Hujan itu turun bukan karna bumi yang minta, Rindang. Hujan gak bisa denger. Tapi hujan tahu kebutuhan bumi."

"Kalau hujan.. tau Rindang.. butuh Ibu.. sama Ayah, apa hujan.. bakal bawa.. mereka.. turun ke bumi?", Rindang bertanya dengan mata sendu.  

"Bisa. Tapi apa Rindang gak kasian sama Ayah dan Ibu kalau turun sama hujan nanti badannya sakit semua? Bumi kan keras ya..", kataku sambil mencubit pipinya. "Coba kalau bumi empuk seperti pipinya Rindang ya, pasti Ayah dan Ibu ga sakit jatuhnya.." 

"Iya.. kasian Ayah.. sama Ibu.. kalau jatuh.. nanti sakit.. Tapi, aku mimpi.. kalo Ayah itu.. terbang.. terbang ke bumi.. sama Ibu.. trus.. trus.. ngeto-ngetok.. pintu panti, katanya nyariin Rindang.. sama kak Rintik juga.." Pelan-pelan Rindang mengutarakan isi hatinya.

Aku menyisir rambut Rindang yang setengah kering. Rindang lebih suka rambutnya diurai, tidak seperti aku yang lebih suka mengikatnya. "Jadi, tadi Rindang maen ke sungai mau nyari Ayah dan Ibu, ya?"

"I..iya.. Rindang pikir.. beneran kesini.. Tapi kayaknya.. Rindang mimpi.. ya kak.. Hehehe."


"Kalau Rindang mimpi seperti itu, berarti tandanya Rindang disayang sama Ayah dan Ibu. Ayah dan Ibu mau Rindang jadi anak yang baik dan ceria. Makanya, Ayah dan Ibu sesekali nengokin kesini.", kataku. "Sekarang Rindang ikut temen-temen ke ruang tamu ya, makan malam bareng-bareng." 

Tanpa bilang "ya" Rindang otomatis berlari ke ruang tamu. Waktunya makan malam. Waktu dimana semua anak panti berkumpul dan menceritakan kejadian yang mereka alami di sekolah. Rindang, yang belum bersekolah karena tahun lalu belum cukup usia untuk masuk, menjadi salah satu pendengar setia teman-temannya.

Aku bertolak ke meja makan panti dahulu. Aku mengambil jatah makan malamku dan Rindang. Kemudian membantu Ibu Suri membawakan gelas kosong ke ruang tamu. Rindang yang duduk manis di ruang tamu sudah bisa bercanda dengan teman-teman yang lain. 

Waktu makan hampir tiba. Semua anak di ruangan ini menunggu, tidak ada yang makan duluan, sebelum doa yang dipimpin oleh Ibu Suri dilakukan. Ketika makan, semuanya menjadi hening dan rapi. Tidak ada yang bercanda dan mengajak bicara ketika makanan mulai disantap. Selesai makan, semua piring kotor ditumpuk jadi satu di dalam ember dan setiap anak mengambil gelas kosong. Kemudian, Ibu Suri dan aku akan menuangkan air ke dalam gelas masing-masing anak yang sudah kembali duduk rapi di atas karpet. 

"Malam ini Ibu Suri punya pengumuman penting. Semuanya duduk yang rapi, ya.", kata Ibu Suri ditengah kesibukan anak panti meletakkan gelas kotor ke dalam ember. Semua kini duduk rapi di ruang tamu. Ibu Suri juga menahanku yang membawa ember hendak pergi ke tempat cuci piring. 

"Besok ada tamu yang mau datang, tamunya dari kakak-kakak Sanggar Seni Desa Sabrang Wetan. Seneng ga?"

"Seneng Ibu Suriiiiiiiii...!", kata anak-anak panti kompak. 

"Jadi, sepulang sekolah besok, semuanya langsung ganti baju. Kita menyambut kakak-kakak itu di gerbang panti, ya. Nanti, kita akan diajari caranya melukis, menggambar, menari, dan main musik. Siapa yang mau ikut belajar, angkat tangan?"

"Aku bu.. Ibu Suri aku mau..", kata Reno anak panti berusia 10 tahun.

"Aku juga bu, aku pingin diajari memasak..", kalau ini kata Reska, anak perempuan centil yang jago sekali bikin ulah. 

Pengumuman Ibu Suri berhasil membuat gaduh ruang tamu malam ini. Beberapa anak ada yang mulai menari-nari. Beberapa yang lain mulai menggores-gores tangannya di tembok panti. Selain itu, Rindang hanya  berteriak "Hore.. hore.." dan menertawai tingkah anak panti yang lucu-lucu.

Aku hanya menggeleng-geleng kepala lantas pergi ke tempat cuci piring dan membawa piring kotor yang sejenak tadi terlupakan. 

***
Aku kembali ke kamar setelah menyelesaikan tugas mencuci piring, yang dibantu oleh Ibu Suri dan anak-anak panti yang lain. Kutemui Rindang yang sedang membaca buku dongeng di atas kasurnya. "Rindang mau diajari apa besok, sayang?", tanyaku setelah aku duduk di sampingnya.

"Mau diajari.. menggambar.. hujan!", ungkapnya sambil mengangkat jari telunjuk ketika mengucapkan kata "hujan" dengan mata berbinar. 

***

Entahlah. Aku besok mau belajar apa ya? 

Rabu, 20 April 2016

katakan aku belum mati

Aku hidup di hari ini.
Aku belum mati.
Dengan semangat ini, aku tidak terperangkap masa lalu. Meski masa lalu terlihat lebih mudah dan menyenangkan untuk ku jalani. Meski masa lalu penuh salah dan gagal hingga sangat ingin kuulangi. 

Katakan aku masih hidup.
Aku maafkan semua kegagalan yang terjadi hari ini agar bisa menyambut datangnya esok pagi, masa depanku yang hangat menyinari. 
Aku berdamai dengan segala hal yang t'lah kulewati, agar tidak akan kubawa lagi rasa sesal dan dendam di hati. 

Aku bukan manusia yang terjebak di masa lalunya. 
Meski masa lalu terbayang indah.
Meski masa lalu terlihat cerah.
Meski masa lalu terasa gembira.
Masa depanku lebih berharga untuk kusiapkan semaksimal mungkin di hari ini. 

Katakan aku belum mati.
Jadi aku tidak boleh cepat menyerah. 
Segala hal patut aku selesaikan dan tuntaskan.
Segala masalah harus aku pecahkan dan solusi kan.
Segala hambatan pasti sanggup aku taklukkan dan hilangkan.

Ketika aku masih hidup, aku pasti punya potensi.
Jika lelah aku rasakan, itu karena aku seorang manusia nyata.
Semua yang kujalani, patut aku syukuri.
Semua yang kudapatkan, patut aku terima.
Semua yang kurasakan, patut aku jaga,
Semua yang kulepaskan, patut aku ikhlasi.

Karena hidup di hari ini, berarti melepas masa lalu, memandang masa depan. 
Dengan kesabaran dan rasa syukur, kita hidup di hari ini.
Dengan ikhtiar dan keikhlasan, hidup mudah kita telusur.
Yakini saja.
Bahwa kita belum mati.
Masih banyak yang layak kita perjuangkan hari ini.

Rabu, 30 Maret 2016

tanya rembulan

benarkah dalam hidup, kita ini seperti anak panah?
karena kadang, kita perlu sedikit berjalan mundur untuk melesat lebih cepat dan lebih jauh dari yang sebelumnya

****

benarkah dalam hidup, kita ini seperti pedagang?
karena kadang, untuk menjadi sukses, kita harus merasakan miskin dan susah, meniti jalan dari titik nol dimana semua bermula dari tidak ada sama sekali

****

benarkah dalam hidup, kita ini seperti peraup untung?
karena kadang, untuk meraih SATU hal yang lebih besar timbul konsekuensi kalau kita harus melepas satu hal yang menurut kita lebih kecil, bukan karena menganggapnya tidak penting, tapi karena SATU hal itu sifatnya begitu penting untuk kita 

****

benarkan dalam hidup, kita ini seperti roda bebas?
karena kadang, meskipun kita sering merasa diangkat ke atas lalu tiba-tiba dihempas ke bawah, namun waktu terus berjalan maju tanpa ada yang bisa menghentikannya kecuali angin tenang yang mematikan

****

benarkah dalam hidup, hanya beberapa dari kita yang mau menjadi matahari?
karena kadang, kita senang memberi hanya karena kita mencintai, tanpa peduli jika kita harus membakar diri kita dahulu sebelum memberi kehangatan bagi makhluk di bumi


-TanyaRembulan-

Minggu, 20 Maret 2016

sekolah alam: dari berbagi aku menerima hal baru


Lokasi kejadian: Sekolah Alam Gumitir, Banyuwangi

Kisahku dua hari semalam di Sekolah Alam
mereka anak-anak SMP yang sedikit banyak mengingatkanku pada teman-teman di MAN IC dulu. mereka mirip seperti IC, hidupnya seperti robot yang tepat waktu, yang teratur dari senin sampe ahad sampe senin lagi. mereka mirip sekali..  mereka yang sekolah di sana, tidak memiliki waktu yang terbuang sia-sia. selalu melakukan sesuatu. selalu belajar sesuatu. selalu memberi dan berbagi sesuatu. 

aku pertama kali datang hari jumat kemarin, jam 8 malam. itu juga menjadi kali pertama ku datang ke kota Banyuwangi. bersebelah saja dengan kota Jember tempat ku studi, tapi belum sekali pun aku menengok Banyuwangi sebelum ini. hehe

awal cerita. 2 minggu sebelumnya, senior ku di UJAR menawari semua orang untuk ikut, siapapun yang ingin berbagi dan mau mengajari anak-anak di sekolah itu tentang 'sesuatu'. aku mau tapi apa yang bisa kuberikan? aku kurang percaya diri waktu itu, wkwkwk, dan  aku pun tidak jadi ikut kesana pekan lalu. selain karena aku harus bersiap menghadapi ujian blok 9 di kampus.. 

tapi pekan ini aku mencoba untuk berangkat, meski dengan tersipu karena tidak memiliki bakat apapun untuk diajarkan. aku menghubungi seniorku itu. lantas ia sangat mempersilahkan, katanya tidak masalah, aku tidak harus show up bakat disana. katanya, aku cukup bercerita, bercerita, dan banyak omong tentang FK saja disana. buat mereka terinspirasi dengan ceritaku. ah apalah. aku hanya seorang mahasiswa semester empat di FK UNEJ. seperti apakah inspirasi yang bisa kuberikan?

akhirnya aku memutuskan untuk menciptakan sebuah nyanyian: tentang cuci tangan dan membalut luka. wkwk. ancurrr.. hasilnya kurang memuaskan, apalagi suaraku yang ga menjual ketika menyanyikannya dan merekamnya sendiri dengan android ku... hmm sudahlah, mungkin ku cukup berbicara disana layaknya narasumber dari kalangan ahli begitu.. hehe, setidaknya aku berbicara di depan anak SMP kan, toh mereka bahkan belum pernah merasakan SMA itu seperti apa.. sedangkan aku sudah melewati alang rintang SMP-SMA-hingga KULIAH di 2 UNIVERSITAS berbeda :v 

pasti banyak yang bisa aku ceritakan.. santai saja.. pikirku.. 

waktu itu hari jumat sore. kita berempat -aku, senior ku, dan 2 orang senior lain yang ikut- berangkat dari stasiun jember. sepanjang perjalanan, melewati medan yang sangat baru buatku, dengan pemandangan yang berbeda sama sekali, aku merinding.. senang, bebas, aku seperti komputer yang di-refresh berkali-kali.. mood up! cheer up! energi ku seperti bertambah sepanjang perjalanan. ah.. sudah lama tidak liburan, makanya aku sesenang ini, pikirku..

kami berempat duduk di satu kotak, saling berhadapan. kami juga saling bercengkerama, sesekali kami tertawa.. emm, sering sekali kami tertawa, terpingkal, berdecak kagum, dan ahhh kemudian sepi sejenak. perjalanan ini tetap perjalanan pertama yang kami berempat lakukan bersama. kami bertiga sama sama mengenal seniorku itu, tapi kami bertiga baru saling mengenal. apalagi aku bukan orang yang mudah membuat pertemanan, begitulah. meski sesekali aku berusaha keras, sesekali berusaha membuat guyonan, aku selalu gagal. wkwkwk, betapa payah ^^

kami turun di stasiun Kalisetail (bacanya asli ya, ka-li-se-teil hihi begitulah orang sana bilangnya) dan langsung berjalan mencari masjid. kami sholat maghrib. lantas setelah itu, berempat melanjutkan percakapan di teras masjid, sambil menunggu dijemput mobil Mister Farid (yang punya sekolah Alam yang baik bangeeett orangnya). 

waah.. benar2 penantian yang lama. sepanjang itu kami terus mengobrol di teras. membicarakan banyak hal. membicarakan Turki (ini karena ada yang sudah pernah ke Turki di antara kita, tapi bukan aku) :3, mebicarakan gang Dolly, tentang teman Ahok, pak Supo yang mencalonkan diri di Bupati Jember, membicarakan Bangkok, KL, Singapore, dan kembali lagi ke Bali trus Banyuwangi. asyik. mulai ga ada jeda sepi sama sekali. perjalanan 2 jam di kereta telah menyatukan kami dalam 1 tali. tali yang asyik dan hangat. layaknya kebersamaan yang tidak akan berakhir cepat, pikirku.

hingga sejam berlalu, Mister Farid pun tiba membawa mobil, didalamnya ada anak-anak dan istri nya. ramai sekali. anak-anak perempuan yang lucu dan penurut. sepanjang perjalanan, aku sebetulnya lebih penasaran dengan cara Mister mengelola anak-anaknya daripada cara beliau membangun sekolah alam. hehe.

kami sampai di kawasan sekolah alam sudah larut malam. ketika itu, anak-anak murid sedang menonton film layar lebar di aula sekolah. hotel transylvania 2. lucu sekali, aku tiba-tiba teringat kebiasaanku dan teman-teman ketika di MAN IC. setiap kelas listening bahasa inggris, kami selalu diajak oleh Mister dan Miss Putri menonton film-film berbagai macam genre dengan subtitle bahasa inggris. 

seusai menonton film, kami berempat disambut layaknya tamu terhormat oleh pengurus OSIS sekolah. kami disediakan tempat tidur yang seadanya namun snagat bersih dan nyaman. kami juga ditunjukkan dimana tempat makan, kamar mandi, dan mushola, serta dipesani utk jangan sungkan mengabari jika butuh bantuan. begitulah. cara mereka memuliakan tamu, membuatku teringat akan nasihat guru-guruku dulu di IC. layani tamu-tamu kita sebaik mungkin, karena menyambung silaturrahmi bukan usaha yang mudah, namun kita bisa tenang karena manfaatnya yang cukup besar. 

keesokan harinya, anak-anak di sekolah Alam masuk sekolah seperti biasa. aku sebetulnya bingung, lantas apa yang harus kulakukan disini, apa yang bisa kubagi? akhirnya, aku diberi kesempatan untuk sesi tanya jawab dengan anak-anak kelas 8 seputar apa saja yang ingin mereka tanyakan. but then, seperti titel yang kubawa sebagai mahasiswa kedokteran, mereka banyak sekali bertanya tentang kesehatan, isu-isu sehat, mitos-mitos yang berkembang disekitar mereka, juga sedikit bertanya tentang perkuliahan. 

senang? tentu saja. namun sayang aku tidak bisa lama berada di tempat ini. sabtu malam aku kembali duluan. mas Aziz dan teman2 nya masih disana karena masih mengajar. sedangkan aku terpaksa pulang karena senin harus ujian, minggu harus belajar. hehe. mas Aziz mengantarku sampai ke stasiun, dengan motor. malam-malam. hampir saja waktu itu hujan. hampir saja juga tiket waktu itu tidak bisa terbeli krn komputer di kounter stasiun di kalistail sedang off. tapi akhirnya aku tetap naik dan membeli tiket di stasiun berikutnya.

sembari menunggu kereta nya datang, mas Aziz kembali mengajak diskusi berbagai hal. satu yang akan selalu kuingat, adalah fakta bahwa mas Aziz pernah satu kamar hotel dengan dr. Gamal Albinsaid ketika mereka bertemu dalam sebuah kompetisi. mas Aziz bercerita bahwa dr. Gamal merupakan orang yang sudah kelihatan bakal jd orang besar bahkan sejak beliau masih duduk di bangku kuliahan. beliau bangun pagi sekali pukul 02.00 lantas beliau bersih-bersih diri, sholat, dan mengaji hingga waktu shubuh tiba. beliau kemudian membangunkan mas Aziz untuk sholat tahajud ketika menjelang shubuh dan mengajak shubuh berjamaah setelahnya. 

luar biasa. perjalanan dua hari semalam yang memberi arti banyak hal bagiku. 

***

Tentang Sekolah Alam

Dari kiri ada Aku, Mbak Ica, Mas Joko, dan senior di UJAR: Mas Aziz yang daebak (tepuk tangan)

Sholat posisi boyband, gemas lihatnya.. sebetulnya ini posisi jamaah yang salah, tapi kok lucu banget ya 
lihatnya kalo kayak gini :D

Lagi asyik, sharing sm teman2 cowok dari SMP Alam Gumitir, soal kedokteran :D

Rabu, 09 Maret 2016

"a" untuk ajaib

baru beberapa pekan lalu, ketika sebuah kata pamungkas ini muncul di kehidupanku..

singkat cerita, aku bersama teman-teman pengurus UJAR periode 2016 nge-camp di afdeling rayap Rembangan. kami datang sabtu pagi. berkumpul. bercanda ria. lalu masuk ke serangkaian acara yang serius tapi enjoy.

sesi pertama kita isi dengan perkenalan. sekalipun beberapa kami udah lebih dari akrab, tapi perkenalan tetap jadi sesuatu yang krusial di kepengurusan. supaya ga sekedar kenal, tapi juga akrab, setiap dari kami wajib memperkenalkan nama dengan menambahkan kata sifat yang diawali huruf yang sama dengan nama kita. namaku Arifah -barangkali sobat blogger disini blm tahu- dan aku berpikir keras tentang sifat apa yang cocok denganku.

Arifah-asyik? boleh juga, tapi rupaya seorang teman bernama Ari sudah duluan menyematkan kata asyik di belakang namanya. ah, jadi ga asik deeeh :''

Arifah-aja? haha. mana bisa ya, kesannya jayus. semakin terkenal tidak humoris saja ku nanti. namun sedetik kemudian, aku mendapat ide brilian kawan \./ /./ \.\ .

gimana kalau a..j..a.. ib! omaigat, mungkin terlalu keren sih tapi boleh juga dicoba. dan aku pun berakhir dengan julukan anak-ajaib, dokter-ajaib, sekre-ajaib dan ajaib2 lainnya.

pada awalnya, aku merasa tiada spesial dari pemberian di Afdeling rayap tempo hari. tapi, lambat laun, sebutan itu mulai cocok dengan diriku. julukan itu mengangkat ku menjadi lebih percaya diri daripada diriku yang dulu cupu. sematan itu pula yang membuatku setia memberi yang terbaik untuk semua yang kuhadapi setelah hari itu.

tidak lagi mudah patah semangat. aku justru pantang mundur sebelum semua tujuan tercapai, semua urusan selesai dengan sempurna. meski terkadang ku lelah dengan sifat perfeksionis yang terus menghantui setiap ada tugas, tapi ku sekarang tidak mudah dipatahkan seperti dulu. kata-kata selalu ajaib, bukan?

tidak lagi mudah marah. dan menurutku, perubahan ini lah yang sangat spesial dari tulisan ini. aku yang mudah marah, menjadi bisa mengontrol diriku lebih baik lagi. luar biasa. terimakasih Allah karena telah membuatku bisa lebih menata hatiku. ku yakin setan pasti cemberut dan menggerutu melihatku yang menjadi lebih sulit untuk ditaklukan lagi. hihihi..

terimakasih untuk "ajaib"

"when you need someone to encourage you but can't seem to found her/him, go get something beside that, like some words.. some advices.. some fun.. and for me, it works" 

abaikan tulisan ini, karena ku sedang bosan, ku jd gak jelas nulis2 sndiri :v

Sungai Bedadung katanya bikin kita dapet jodoh orang jember.. haha tp jangan percaya :3


Selasa, 08 Maret 2016

ketika amanah berbuah berkah *chapter satu*

tulisan kali ini, klo dianalisis lebih jauh, klo diresapi dengan sangat baper, nggak lain adalah lanjutan dari tulisanku sebelumnya.. mumpung masih sempat, mumpung masih hangat rasanya..

zzkk.. pengen nangis, nangis bahagia, BAHAGIA SEBAHAGIA-BAHAGIANYA orang yang lagi bahagia.. seperti orang yang habis dihempas ke jurang lalu diangkat dan diajak terbang.. awalnya lega, trus bahagia, jadi tambah semangat, selalu ceria, mulai menebar aura positif, sambil senyum, senang senyum, senyum yang paling manis setiap hari.. cek aja langsung ceritaku ya, yah, asik ga asik tetep asikin ajaaa :3




[Ketika Amanah Berbuah Berkah]

bulan oktober aku diberi amanah jadi koor acara untuk acara YANG KEREN ITU. yah, karena aku mengganggap diriku ini anak ayam -bukan anak elang- maka aku menolaknya mentah-mentah. menolak sekeras yang aku bisa. tapi bukan IMSAC namanya kalo ga memaksa anggotanya jd sesuatu. karena amanah ini pemberian bukan penawaran, alhasil, aku tetap dan fix maksimal jadi koor acara KEMAREN ITU

bulan november aku mulai berpikir keras. berpikir supaya acara ini jd bagus meski baru pertama kali diselenggarakan. berpikir supaya semuanya sempurna dan semuanya berakhir bahagia. berpikir supaya gengsi IMSAC naik karena acara ini sungguh ga bisa diremehkan. berpikir semuanya terlalu duniawi. terlalu materi. terlalu melebih-lebihkan kemampuan sendiri.

bulan desember aku dan kawan-kawan acara bekerja lebih keras. pagi kuliah, siang praktikum, sore rapat, lalu malam menyelesaikan pe-er dari rapat-rapat kami. saling berkoordinasi. bagi-bagi tugas. seru sekali memaparkan ide-ide briliant. kami semangat sekali mengungkapkan ide ini ide itu , konsep ini konsep itu, rekom ini rekom itu, dan ini-itu ini-itu lainnya yang saking banyak malah bkin kami pusing. tapi, dengan adanya keterbatasan biaya dan tenaga serta waktu, agak membantu kami mengurangi ini-itu yang sudah menumpuk ga karuan. konsep pun matang -emm mungkin setengah matang-. tapi lagi-lagi, ini soal materi. ini soal gengsi. ini soal pengakuan diri. ini masih terlalu orientasi duniawi. sayang sekali, terus begini tanpa kami semua sadari. 

bulan januari seharusnya menikmati indah masa berlibur. bulan januari ketika kami justru dibuat semakin pusing karena hari-h semakin dekat namun masih banyakkk sekali yang belum dikerjakan. tapi kenapa aku gatau diri hmm. malah senang-senang sama keluarga. malah lupa sama amanah koor acara. yang.. yahhh klo aku ini karyawati sebuah perusahaan, pasti sudah dipecat karena kerja nya ilang-ilangan. lari ketika dibutuhkan. so, di bulan januari, aku adalah crew yang gagal. gagal dalam aspek duniawinya, lebih pada aspek pekerjaan teknis acara. dan lagi-lagi, tanpa aku sadari, aku kecewa sekali. padahal, padahal ya padahal, do'a yang crew panjatkan selama liburan ini, jauh lebih berarti dibanding apapun. 

bulan februari, akkkk, semakin pusing. tentu saja. ACARA KEREN ITU bakal terjadi di awal maret dan pasti terjadi (atas izin Allah) tanpa bisa ditunda-tunda lagi. apa yang terjadi sama koor acara ini ya? yuk kita tengok lagi

tambah kurus kah... enggak juga soalnya ketika mikir tambah banyak, asupan gizinya juga ngikutin gitu, hihi. 

tambah cantik kah... nahhh itu dia, yang terjadi justru sebaliknyaaa hihi. penampakan koor acara semakin ancur dari hari ke hari, tiba-tiba tidur di sembarang tempat, tiba-tiba buka laptop di sembarang tempat, bikin juknis di sela-sela kuliah, ngetik ini ngetik itu, ngehubungin sana-sini buat konfirmasi, dikit2 koordinasi sama sie lain, kadang sungkan juga klo nambah2i tugas sie lain,

sudah kayak gitu, belum juga habis.. koor acara masih harus bantu-bantu promosi acara, masih harus ikut andil meriahin acara kampus yg lain-lain, masih ngurusi anak magang, masih ngurusi komunitas ku jugaa, tambah lagiii masih harus bangun pagi2 buat nyiapin tutorial di kampus (btw setiap senin-rabu-jumat aku selalu mulai tutorial jam 6 pagi kurang sedikit).. sudahlah.. sok sibuk banget ya deskripsinya, yang paling mengkhawatirkan adalah keadaan kamarku yg sebulan ini ga sempat "pernah rapi". semuanya kayak kapal pecah baik otak, pikiran, hati, serta kamar kos tercintaaahh..

bulan februari ketika h-14 hari. 
peserta terdaftar masih 10 persen dari target awal yang para petinggi rumuskan di awal pembentukan EVENT BADAI INI. suer, keganggu bangeeett sama angka itu, sungguh meresahkan. sempet ada bisikan gini ke hati, "fokus be, kamu itu koor acara ndang bkin aja konsepnya sebahagia mungkin." tapi di satu sisi ku ga tenang juga laa, yang akhirnya ku malah ikut2an fokus ke promosi. acara jd agak dilemaa gitu. mungkin ga sii, konsep ruangan segede rencana awal itu cuma keisi 10 persennya aja? seolah aku mau lomba bekelan di lapangan bola standar internasional. ga meriah sama sekali sodara pemirsa yang kucintaaaa... takut mengecewakan pemateri yg kece badaii ugaa huhuhu.

yap. h-14 ini jadi waktu yang sangat krusial buat semua koornya ACARA YANG MASYAALLAH ini. semuanya sibuk membuat plan A, plan B, plan C, dan seribu juta plan lain untuk jaga-jaga kemungkinan terburuk. tapi yang membuat semakin panik itu, ialah, rasa-rasanya, kok cuma koor aja yg panik? panitia di bawah koor itu suantainyaaa allahuakbar kak T.T. semangatnya ga kelihataaann.. euforia acaranya ga kedengeraaan, ga kerasaaa, kurang membahana. koor-koor pun merasa sediih. seperti kurang ada rasa saling memilikiii di perjuangan ini. peserta 10 persen target tapi gini-gini aja.

akhirnya kakak ketua umum IMSAC pun tega-tegaan sm koor-koor inti. dia memberi beban-beban moril kepada para koor. tolong memberi contoh. tolong memberi bimbingan. tolong menjadi yang paling terakhir semangat ketika yang lain sudah putus asa. tolong SHOLAT MALAMNYA DIJAGA. karena bergantung sama Allah itu penting banget! karena manusia itu aslinya lemah banget! karena Allah itu tanganNya mengulur panjang buat hamba-hamba yang berusaha meminta, yang berusaha menarik uluran tangan Allah untuk dirinya. apalagi ACARA FESTIVAL ini fokus sama DAKWAH, fokus sama CITA-CITA PERBAIKAN GENERASI ISLAM. 

h-14 menjadi titik perubahan kami, bahwa "Jangan ukur segalanya dari sisi materi atau sisi duniawi, karena hidup tidak untuk berakhir di dunia, tapi segala usaha kita di dunia ini, untuk memulai hidup baru yang paling baik di akhirat nanti."

h-14 juga jadi titik kesadaran kami, "Bahwa kami terlalu sombong untuk urusan ini. kami menganggap semua beres dengan hasil tangan-tangan lemah kami. kami lupa kalau hanya Allah yang bisa memastikan hasilnya, sedang kami hanya sampai pada menentukan sekeras apa harus berusaha."

oh Allah. terimakasih atas berkah pertama yang tiada terkira.

lanjut chapter berikutnya.. gas poool

Jumat, 26 Februari 2016

saat amanah memilihmu: tidak akan ada habisnya

"..sahabat, percayalah
amanah tidak akan pernah salah memilihmu
karena ia datang dari Yang Maha Memberi Pertolongan
dan semoga kita termasuk orang-orang yang amanah.."


Saat Amanah Memilih
kalau kamu seorang mahasiswa aktif (aktivis) di kampus, pasti tidak asing dengan hal yang disebut amanah, jobdesk, PJ proker, atau hal-hal semacam itu, yang identik dengan tugas non akademis. adakah di antara kamu yang selalu menginginkan hal itu? 

ketika amanah mendatangimu kesekian kalinya. suatu waktu kamu menolaknya keras-keras saat ditawari. penawaran kedua kamu masih teguh dalam penolakan. hingga penawaran demi penawaran, kamu terpengaruh, merasa iba, dan merasa boleh juga untuk dicoba. kamu pun menerima nya dengan sedikit keraguan. dalam perjalanan kamu melewati banyak kesulitan. meski orang-orang di sekitarmu mempercayaimu, tak bisa dipungkiri kamu merasakan pahitnya, hampir putus asanya, kamu berusaha menyelesaikan apa yg dipercayakan jutaan umat kepadamu.

amanah mu tidak pernah habis?
maka beruntung sekali, karena orang pilihan sepertimu bisa merasakan betapa-waktu-tidak-pernah-terlewat-dengan-sia-sia.. orang sepertimu telah mencapai nikmatnya lelah dalam mendaki setiap kesulitan.. orang sepertimu dirahmati rasa ikhlas dan kepuasan batin ketika berhasil membuat semuanya sesuai rencana.. usahamu, tiada ternilai harganya. pengorbananmu, menyimpan banyak kebaikan sesudahnya.

ibadah mu terganggu? 
tidak.. jangan seperti itu. amanah itu datang untuk menempa mu menjadi intan permata yang berkilauan di muka bumi. Allah yang mengirim amanah kepadamu, karena Dia ingin mencetak intan dalam jiwamu, ingin mendekat dan semakin dekat ke hamba yang amanah sepertimu.. justru ketika semakin banyak amanah di bahu, semakin berat keinginan untuk bersujud ke hadapan-Nya, meminta petunjuk, memohon uluran tangan Allah dalam setiap kesulitanmu, serta menyerahkan seluruh hasil usahamu kepada Allah Yang Maha Pemurah, Mahakuasa, Mahabesar.. dimana setiap urusan adalah kecil dan sangat mudah diwujudkan oleh-Nya.. 

sudahkan nikmat yang tiada habisnya ini kau alami?

karena saat amanah memilihmu, ia tidak akan ada habisnya.. tidak akan ada habisnya, kebaikan yang amanah itu hadiahkan kepadamu..

amanah? do it like a pro or it will get you done with nothing!

Jumat, 19 Februari 2016

A beatiful pray: When your best friend getting married soon and you desperately can't be there

Aku berdoa untuk seorang lelaki, yang akan menjadi bagian dari hidup sahabatku, lelaki yang sungguh mencintai-Mu lebih dari apapun
Aku berdoa untuk seorang lelaki, yang telah memantapkan hati untuk sahabatku, memberikannya posisi kedua di hatinya setelah posisi pertama oleh diri-Mu
Aku berdoa untuk seorang lelaki, yang mempunyai hati yang tulus dan ridho mencintai-Mu serta senantiasa menauladani sifat-sifat agung-Mu
Aku berdoa untuk seorang lelaki, yang mengetahui untuk siapa dan apa ia hidup dan menjalani kehidupan tanpa pernah menyia-nyiakannya, seorang lelaki yang punya hati bersih dan suci, lemah lembut dan santun, serta cerdas dan kaya hati

Aku berdoa untuk seorang lelaki yang tidak hanya mencintai sahabatku tapi juga menghormatinya, yang tidak hanya memuja sahabatku tapi juga membimbingnya ke jalan surga, yang mencintainya tidak hanya karena kecantikan fisik tapi juga karena hatinya.

Aku berdoa
Untuk seorang lelaki,
yang akan menjadi teman terbaik sahabatku dalam tiap kondisi dan sepanjang masa
Seorang lelaki, yang akan membuatnya merasa perempuan paling beruntung di seluruh alam raya
Seorang lelaki, yang membutuhkan dukungannya sebagai peneguh, do'anya sebagai jalan yang mulus, senyumannya sebagai pelepas lara dan peluh,
Seorang lelaki yang membutuhkan dirinya menjadi sebuah agama yang sempurna.

Dan aku juga meminta
Jadikan sahabatku ini menjadi kebanggaan utama calon suaminya
Berikan kepadanya sebuah hati yang sungguh mencintai-Mu, sebuah hati yang dapat mencintainya dengan cinta-Mu
Turunkanlah sifat-Mu yang lembut sehingga kecantikannya tidak pernah palsu
Ulurkanlah tangan-Mu ketika ia lemah dan berharap lalu memohon dari-Mu

Ya Rabb, Engkau berikan dia penglihatan-Mu sehingga ia dapat melihat banyak hal baik dalam diri suaminya kelak
Engkai berikan mulut-Mu yang penuh dengan kata-kata indah dan pemberi semangat, sehingga dia dapat mendukung suaminya kelak, menemaninya dengan kata-kata yang baik dan menentramkan hati setiap hari

Ya Rabbi,
Aku mengetahui bahwa Engkau yang telah menjadikan mereka bertemu pada waktu yang tepat, dengan seluruh skenario indah-Mu, Engkau jadikan kisah mereka suatu kehidupan yang sempurna, sakinah, mawaddah, dan penuh kasing sayang.

Aamiin.

For my beloved rommate, that I'm so happy to hear you soon getting married,
May good bless you two, Nida Khansa Nazhihah :)

Sabtu, 13 Februari 2016

sebuah film untuk para ibu, calon ibu, anak-anak: "Ada Surga di Rumahmu"

kangen pesantren kak? coba tonton film ini. wajib!

kangen ibu kak? kangen ga kangen, super wajib nonton film ini!


"Tak perlulah engkau jauh-jauh mencari surganya Allah. tak perlu bersusah pergi haji, sedekah sampai negeri seberang, berperang ke timur tengah. karena sesungguhnya, surga yang paling dekat ada di rumahmu. Ibumu.. dan ridho Ibu Bapakmu.."

sebuah film religi terbaik sepanjang masa, kaya akan hikmah yang luar biasa, penerapan islam yang mumpuni.. mari menjadi Uwais Al-Qarni berikutnya, yang setia menggendong ibunya ke Ka'bah untuk ibadah haji hingga melepuh kakinya.

tidak perlu melakukan sebanyak Uwais

cukup sayang Ibu, nomor satukan ibu dari seluruh wanita lain di dunia ini

karena, seluruh tetes darah Ibu ketika melahirkanmu, tidak akan bisa kau balas sedikitpun, bahkan setetes darah pun, tidak akan pernah terbalas oleh perbuatan baikmu pada ibumu.

saksikanlah, versi youtube nya


Senin, 08 Februari 2016

to give or to take?

Jika aku selalu meminta sesuatu dari orang lain, aku tak akan pernah bahagia, karena aku pun tak pernah tahu apa yang sesungguhnya aku butuhkan.

Namun, jika aku selalu memberi sesuatu pada orang lain, aku mungkin bisa bahagia, karena aku jauh lebih mengerti apa yang kumiliki dan itu lah yang sedang mereka butuhkan.

Mata di balik jendela

Anak pelangi itu, suka sekali sendiri
Anak itu, suka sekali menunggu
Anak itu, suka sekali menyerahkan segalanya pada siapapun
Berapa lama pun aku mengenalnya, dia memang persis seperti itu
Ketika dia gemar memandangi kehidupan di sekitarnya, melalui sebuah jendela raksasa, sebuah kehidupan yang terlihat hangat dari hatinya
Anak itu hanya duduk diam
Namun kehidupan di sekelilingnya melaju dengan sangat pesat
Kulihat air mukanya
Dia seperti anak manusia yang kelelahan menghadapi cepatnya laju waktu
Anak itu lalu mengeluh karena waktu begitu gesit berlalu
Apakah ke-hampir-sempurnaan manusia tetap tidak bisa mengatasinya?
Apakah waktu menandingi makhluk yang hampir sempurna di jagat raya ini?
Anak itu luluh oleh waktu
Kalah mengejar cepatnya waktu berlalu
Tik.. tok.. tik.. tok..
Sang anak telah lumpuh
Detik demi detik di depan jendela telah berlalu dengan sia-sia
Anak terkalahkan
Kini air matanya menetes satu demi satu
Hingga kering seluruh keningnya

Anak ini menyesali waktu dan kehidupannya yang melaju lebih cepat dari apa pun
Setiap detik nya berlalu buru-buru
Hingga anak ini kehilangan keluarganya
Bukan secara fisik, tapi secara ruhani, keluarga di sekelilingnya mulai pudar

Catatan seorang anak anti sosial di ujung bukit
Jember, 08 Februari 2016