Sabtu, 11 April 2020

Tujuan Paling Akhir

Apa kamu mengenal orang-orang yang merindukan kematian? Apa kamu kenal rasanya rindu bertemu dengan Rabbi, sehingga tak ingin rasanya hidup lebih lama? Apa kamu pernah tahu bahwa para ulama begitu mendambakan kematian karena hidup terlalu lama membuat mereka takut jika dosa juga semakin banyak?

Bukannya takut mati.
Bukannya takut kehilangan dunia ini.
Karena kita semua sedang menuju tujuan paling akhir kita, yaitu mati, dimana disitulah hidup kita dimulai lagi, hidup yang jauh lebih kekal abadi, di akhirat nanti. 

Bagi mereka yang rindu kematian dan menjadikan akhirat tujuan akhirnya, bagi mereka, ternyata hidup seluruhnya adalah ujian. Ketika mereka gembira, mendapatkan banyak harta rejeki, bertemu dengan teman-teman baik, memperoleh anak-anak yang sholeh dan sholehah, mereka tidak sombong. Karena kegembiraan bagi mereka adalah ujian syukur. Mereka justru merasa diuji lewat hal-hal baik, melihat apakah mereka bisa bersyukur, bisa kah mengakui bahwa semua itu atas karunia Allah bukan atas usahanya semata, mampu kah tetap menghamba kepada Allah dengan memperbanyak ibadah dan dzikir. Itu kegembiraan bagi mereka. 

Dan bagi mereka, seluruh ujian dalam hidup adalah cara mereka menuju tuhannya, yaitu Allah SWT. Ketika keadaan menjadi serba sulit, apakah mereka hanya mengeluh atau bersabar atas cobaan itu. Bisa kah mereka melewati ujian kesabaran? Akan kah mereka mengutuk takdir yang begitu buruk, nampaknya tidak. Mereka tahu, kesulitan adalah ketukan lembut Allah kepada mereka, cara Allah menyapa hamba-Nya. Allah Yang Maha Kuat sedang ingin dikeluh kesahi oleh hamba-Nya yang sedang sulit. Allah ingin didatangi oleh mereka-mereka yang terpilih, meminta tolong, memohon ampun, dan minta dibukakan jalannya menuju kemudahan. 

Maka, bisa kah kita bercermin kepada mereka? Melihat semua yang terjadi atas kita sebagai ujian dari Allah, ujian syukur dan ujian sabar, mudah saja. Jika rasanya hal-hal baik yang datang, maka bisa kah kita tetap ingat dan kembali pada Allah? Jika rasanya hal-hal buruk saja yang terjadi, maka sanggup kah kita tetap percaya dan minta pertolongan ke Allah semata? Lalu selalu ingat bahwa tujuan akhir kita adalah di akhirat, tidak di dunia. Maka semua hal, baik atau buruk, jika kita anggap ujian dan kita lulus melewatinya, tidak ada hal lain yang kita harapkan selain akhirat yang indah, bukan?

Coba kita terapkan. Kalau kita saat ini kuliah tingkat akhir dan berjuang bikin skripsi, maka jangan jadikan skripsi dan wisuda sebagai tujuan, tapi jadikan akhirat sebagai tujuan akhir kita. Maka, jika suatu hari dirasa dosen mempersulit kelulusan kita, tak akan menjadi masalah lagi, toh itu urusan dunia dibuat mudah saja, tinggal bagaimana kita bisa sabar dan tetap berbaik sangka pada dosen tersebut. Jika bisa lulus ujian sabarnya, maka bayangan akan akhirat yang indah menjadi semakin nyata. Begitu pun sebaliknya, jika dirasa kelulusan kita nampak sangat mudah, maka apakah kita bisa mensyukurinya, tidak lantas berbangga diri merasa lulus cepat ini karena usaha kita semata, karena yang berkuasa membuat kita lulus adalah Allah semata, dan kita wajib mensyukurinya. 

Juga apabila kamu saat ini masih galau menjemput jodoh, memilih abc tidak pernah ada yang cocok, ingat lah tidak ada pasangan yang sempurna di dunia ini. Jangan begitu pusing memilih sampai tidak ada lagi pasangan tersisa untukmu karena engkau begitu pemilih. Karena jika suatu hari nanti pasanganmu baik, maka itu ujian syukur bagimu. Tapi jika pasanganmu menjadi buruk, maka itu ujian sabar bagimu. Tujuan akhirnya masih surga, kan? Baik nanti pasangan kita jadi kegembiraan atau kesedihan, jika kita dapat menyikapinya dengan benar, insyaallah ganjarannya tetap surga. Aamiin ya rabbal alaamiin. 

Ini memang berat. Ujian syukur maupun ujian sabar, sama-sama beratnya. Ingat lah tujuan akhirnya, surga, surga, dan surga yang mengalir indah dibawahnya sungai-sungai dan para bidadari cantik dan semua makanan enak ada di surga, maka semoga kita jadi semangat dalam menjalani hidup kita, hal buruk maupun baik, sama saja bukan? Karena yang penting tujuan akhirnya: surga! Insyaallah, dengan izin Allah SWT.