Jumat, 21 April 2017

ada "masa"nya dalam "masalah" dan ada yg "pro" dalam "problema"

Maksudnya, selalu ada kebaikan dalam sesuatu yang terlihat buruk oleh mata dangkal kita, jika kita mau melihat lebih dalam dan lebih lama.

Ada masanya dalam suatu permasalahan. 
Sebagian dari kita ada yang mudah sekali menyerah ketika dihadapkan dengan masalah yang terus bertambah, yang dirasa berat, dirasa baru dan kita tidak berpengalaman menghadapinya. 
Padahal, sesungguhnya, ada masa nya kapan kita mendapat masalah seperti itu. Masalah-masalah yang kerap datang sebetulnya juga dialami oleh teman kita. Hanya saja, kini lah tibanya masa kita mendapat masalah yang sama dengan mereka. 

Bukankah kita itu seperti pohon? Seiring bertambah usia, pohon akan tumbuh semakin tinggi, menjulang ke langit. Semakin tinggi pohon tersebut, akan semakin kencang angin yang mengenai pucuknya. Semakin dekat juga dengan petir dan badai. Begitu juga kita, semakin tua, akan semakin kencang badai kehidupan yang akan menerpa. 

And then, pernah lihat pohon yang roboh karena anginnya kencang? Pernah, tapi jarang kan. Karena, hanya pohon-pohon pilihan saja yang mudah roboh karena angin. Sebagian dari mereka malah memiliki kelebihan sebagai pemecah angin (windbreak), seperti pohon kelapa yang ada di pantai. Atau pohon-pohon tinggi yang sengaja ditanam di pematang-pematang kebun untuk melindungi tanaman dari ancaman angin kencang. 

See, kita nggak jauh beda kok dari pohon-pohon windbreaker itu. 

Dulu sekali, orang punya masalah sama kegelapan di malam hari. Mereka harus meraba ketika berjalan. Bertanya "kamu siapa disana?" ketika yang berhadapan dengannya adalah ayahnya sendiri. Dan terpaksa menghentikan pekerjaan jika malam telah tiba. Namun, suatu hari seorang windbreaker bernama Thomas Alfa Edison berhasil memecahkan masalah umat tersebut dengan lampu yang diciptakannya setelah 1000 kali gagal percobaan. Kini, malam bukan masalah lagi. Tidak ada lagi kegelapan dikeluh untuk bersusah hati.

Dulu sekali, orang menganggap gelap sebagai masalah. Tapi sekarang, gelap bukan lagi masalah, karena ada lampu, beres. Orang sekarang lebih mempermasalahkan sinyal dan koneksi. Gapapa mati lampu, tapi klo koneksi juga ikut mati, itu yg masalah. Don't you feel it? Benar lah klo semua masalah itu ada "masa" nya. 

Kenalin dia "masalah". Ada "masa" nya dia muncul. Ada "masa" nya juga ia terpecahkan. 

Di antara kedua "masa" tersebut, kita punya upaya. Yakin dulu, putuskan berani hadapi masalah itu, usaha selesaikan dengan cara yang efektif, dan sabar lah menunggu hasil baik akan datang. Itu caraku. Kamu pasti punya cara sendiri untuk mengisi antara kedua "masa" itu.

Jangan cepat menyerah, itu saja. Karena semua ini butuh waktu saja. Waktu sejak masalah ini muncul hingga ia dapat terselesaikan. Yakini dulu, semua masalah ada penyelesaiannya. Terima saja dulu, semua masalah ini datang bukan karena salah siapa, tp karena masa nya ia telah tiba. Dan syukuri dulu, karena selalu ada yg "pro" dalam sebuah "problema".

Ada yg "pro" dalam setiap "problema".
Tidak selalu buruk, kok. Sayangnya, sebagian dari kita selalu melihat masalah/problema dari sisi buruk saja. Akhirnya, ia terus mengeluh, menghujat apa saja sumber masalahnya, menghukum dirinya atas masalah tersebut. Kita lupa melihat sisi baiknya terlebih dahulu. Sisi buruk selalu saja memenangkan pertarungan sudut pandang ketika masalah itu datang.

Siapa yang berpikir positif, ia akan bersyukur, syukur akan mengantarkannya pada kebahagiaan. Dan siapa yang berpikir negatif, ia akan mengeluh, dan keluhannya hanya akan membuat semakin sedih. 

Perbedaan berpikir positif dan negatif itu hanya seperti membalik halaman buku saja, kok. Putuskan saat itu juga, lihat dari sisi sebaliknya. Klik! Ubah cara pandang jadi positif. Katakan ya ketika sebelumnya berkata tidak. Katakan baik ketika sebelumnya hanya kata-kata buruk yang muncul.

So, beranilah berpikir positif untuk kebaikan kita juga. 
Selanjutnya akan kubagikan kisah-kisah tentang orang yang berpikir positif ya. Mereka adalah sosok-sosok sukses dibalik kejamnya kehidupan yang mereka terima. Semoga menginspirasiku juga. 

Minggu, 19 Februari 2017

mungil dan kecil

kami jiwa yang bebas
sayap yang tiada terpatahkan
perasaan bahagia yang tak kenal situasi
siapa pun tak seharusnya tega meninggalkan kami, kak

kami layak untuk dicintai
karena kami mencintai kakak
tanpa mengerti apa itu cinta
kakak mengajari kami makna cinta dengan tidak mencintai kami lagi
apa itu kasih
apa itu pengorbanan untuk yang terkasih
kami tidak ambil pusing menjawabnya

karena kami sudah cukup
dengan merasakan semua dari kakak
memutuskan untuk bahagia adalah kebahagiaan sejati

kami generasi mungil
badan kami kecil
lihatlah
dari kami terpancar kebahagiaan tak terperi
dari kami terujar kesenangan tak bertepi
menikmati
mensyukuri
tidak mengharapkan di luar apa yang kami terima
kami semua senang kak
kami semua bahagia dengan semuanya
jangan tinggalkan kami, kak
mari bahagia kita berdua
bersama sampai tua

Sabtu, 11 Februari 2017

Mawarku kehilangan duri dan warna

Mawarku,
Telah kehilangan duri dan warna
Matahariku,
Namun tak lagi terang cahayanya
Manis madu,
Kini hanya tersisa aroma
Rumahku,
Tiada lagi punya pintu dan jendela

Aku di luar logika
Aku tiada mampu melihatmu
Kecapku kun tiada lagi indah untuk meresapimu
Hatiku menutup sendiri
Tak mengizinkan kesempatan apapun tuk memasuki
Yang sejati
Yang tak akan pernah lagi

Ketika sore tiba lagi, terikmu yang tiada lagi memanasi bumi, daku siap menyambut malam, yang kan segera menyelimuti.

Tapi malam membuatnya takuy
Hanya dia dengar suara jam bergemuruh seram
Membuatnya seolah berkawan
Tapi pagi membawanya sendirian
Semua langkah pergi menjauh
Semua suara pergi, sibuk meniup ramai
Hanya dia diam sendiri

Dia terkesal oleh prasangka
Memilih tenang dalam kebingungan
Miliknya arah mata angin sejumlah dua belas
Semakin hingar jika ia memilih satu saja

Sungguh dia kini kesunyian
Terhalang tembok hingga sesuatupun tidak temukan
Dimana dia?
Masih apa?
Masihkah dia?
Mawarku,  kehilangan duri dan warna